WASHINGTON – Salah satu rumor menyesatkan yang paling umum ditemukan terkait vaksin COVID-19 adalah vaksin akan memengaruhi kesuburan, yang menurut sejumlah pakar tidak didasarkan pada fakta dan telah dibantah berulang kali, seperti dilansir Fox News pada Rabu (19/5).
Diyakini bahwa laporan palsu itu pertama kali muncul di media sosial dan menyertakan informasi yang salah mengenai protein lonjakan (spike protein) yang terkait dengan virus corona. Informasi palsu itu mengklaim bahwa protein lonjakan pada virus corona sama dengan protein lonjakan lain yang dinamakan syncitin-1, yang terlibat dalam proses pertumbuhan dan perlekatan plasenta selama masa kehamilan. Rumor itu mengklaim bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan tubuh wanita melawan protein lonjakan tersebut, sehingga berdampak pada kesuburan.
“Kedua protein lonjakan itu sama sekali berbeda, dan disuntik vaksin COVID-19 tidak akan memengaruhi kesuburan pada wanita yang ingin hamil, termasuk melalui metode bayi tabung (in vitro fertilization),” ungkap Andrew Satin dan Jeanne Sheffield, dua ahli dari Sekolah Kedokteran Johns Hopkins, seperti dilansir Fox News.
Satin, yang menjabat sebagai direktur ginekologi dan kebidanan, dan Sheffield, direktur divisi kedokteran ibu-janin, menunjuk data uji coba vaksin Pfizer-BioNTech sebagai bukti lebih lanjut. Dalam uji klinis tersebut, sebanyak 23 sukarelawan wanita tetap mengalami kehamilan, dan satu-satunya wanita yang mengalami keguguran berada dalam kelompok plasebo.
“Wanita yang berupaya aktif untuk hamil dapat menjalani vaksinasi dengan vaksin COVID-19 yang ada saat ini. Tidak ada alasan untuk menunda kehamilan setelah menyelesaikan rangkaian vaksinasi,” tutur kedua ahli tersebut.
Temuan mereka senada dengan pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat, yang menyebut bahwa “tidak ada bukti yang menunjukkan vaksin apa pun, termasuk vaksin COVID-19, dapat menyebabkan masalah kesuburan, masalah dalam upaya untuk hamil.”
“CDC tidak merekomendasikan tes kehamilan rutin sebelum vaksinasi COVID-19,” kata lembaga itu. “Jika Anda berupaya untuk hamil, Anda tidak perlu menghindari kehamilan setelah menerima vaksin COVID-19. Sama halnya dengan semua vaksin, para ilmuwan saat ini sedang mempelajari vaksin COVID-19 dengan cermat untuk mengetahui efek samping yang timbul dan melaporkan temuannya begitu tersedia.” [Xinhua]