BANDAR SERI BEGAWAN – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Selasa (26/10) memulai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-38 dan ke-39 di bawah kepemimpinan Brunei Darussalam via konferensi virtual, dengan mengusung agenda utama memerangi pandemi COVID-19 dan mempromosikan pemulihan ekonomi.
Berbicara pada upacara pembukaan, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah mengatakan bahwa negara-negara anggota ASEAN akan menggunakan kesempatan ini untuk membahas berbagai upaya pembangunan komunitas ASEAN dalam mewujudkan Visi Komunitas ASEAN 2025.
Dia menuturkan bahwa negara-negara ASEAN juga akan membahas isu-isu lainnya, termasuk upaya lebih lanjut memperkuat ketahanan menuju pemulihan regional dari pandemi COVID-19 serta meningkatkan kerja sama dengan para mitra dialog.
Lim Jock Hoi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, dalam sambutannya mengatakan bahwa meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan terkait pandemi COVID-19, prospek ekonomi ASEAN tetap tangguh.
Dia mengatakan pemulihan ekonomi ASEAN dari pandemi ini akan bergantung pada distribusi peluncuran vaksinasi yang lebih merata di seluruh kawasan, yang akan memastikan keberlanjutan akses vaksin yang adil dan kredibel untuk semua orang.
Mengusung tema “Kami Peduli, Kami Siap, Kami Makmur”, KTT ASEAN ini dijadwalkan membahas sejumlah isu, antara lain penguatan ketahanan Komunitas ASEAN menuju pemulihan kawasan dari pandemi COVID-19, peningkatan kesiapsiagaan ASEAN dalam mengatasi berbagai tantangan bersama, menangkap peluang-peluang baru dalam mengejar kemakmuran bersama, serta memelihara kerja sama untuk mencapai tujuan jangka panjang kawasan tersebut.
Seiring tahun ini menandai peringatan 30 tahun hubungan dialog China-ASEAN, terdapat ekspektasi yang tinggi bahwa KTT mendatang akan menandai babak baru hubungan kedua pihak, yang semakin kuat serta mampu mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan, termasuk pandemi.
Sementara itu, para negara anggota ASEAN dan mitra dialognya berharap Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), kesepakatan perdagangan super besar antara 10 negara anggota ASEAN plus China, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Australia, dan Selandia Baru yang ditandatangani November tahun lalu, segera diberlakukan guna mempromosikan perdagangan dan investasi regional, sehingga membantu pemulihan ekonomi pascapandemi di kawasan tersebut.
Dijadwalkan berlangsung pada Selasa (26/10) hingga Kamis (28/10), KTT ASEAN ke-38 dan ke-39 serta serangkaian KTT terkait juga akan diikuti oleh para pemimpin dari mitra dialog ASEAN, antara lain China, Jepang, Korsel, India, Amerika Serikat, Australia, dan Rusia.
Didirikan pada 1967, ASEAN beranggotakan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Brunei menjadi ketua ASEAN untuk tahun 2021. [Xinhua]