CANBERRA – Pemerintah Australia menggelar pembicaraan dengan maskapai internasional terkait paspor vaksin digital bagi orang-orang yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19.
Pasukan Perbatasan Australia (Australian Border Force/ABF) dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) yang mewakili sekitar 290 maskapai penerbangan telah berdiskusi mengenai penggunaan Paspor Perjalanan (Travel Pass) IATA bagi warga Australia yang sudah divaksinasi, demikian dilaporkan Guardian Australia pada Kamis (20/5).
Pembicaraan itu dilakukan satu hari setelah Perdana Menteri Scott Morrison mendukung gagasan paspor vaksinasi digital.
Pada Kamis, sang perdana menteri mengatakan para pemegang paspor vaksinasi dapat diizinkan untuk bebas dari pembatasan perjalanan domestik.
“Kemungkinan akan ada lebih banyak galur dan lebih banyak varian yang muncul, jadi kami harus sangat berhati-hati,” ujar Morrison kepada stasiun radio 3AW. “Itulah alasan perbatasan tetap ditutup, dan itulah sebabnya kami berupaya untuk lebih meliberalisasi hal-hal yang aman.”
Vinoop Goel, Direktur Bandara Asia-Pasifik IATA, menuturkan kepada Guardian bahwa paspor digitalnya aman dan sederhana.
“Tujuan kami adalah berupaya dan memastikan perbatasan dibuka kembali, dan itu juga tanpa karantina karena Anda tahu bahwa karantina selama 14 hari atau 21 hari tidak bekerja untuk perjalanan bisnis, begitu juga untuk perjalanan wisata,” katanya. [Xinhua]