WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (9/9) mengumumkan persyaratan vaksin skala besar baru, yang dapat berdampak terhadap sekitar 100 juta warga Amerika, sebagai bagian dari rencana aksi baru untuk meredam lonjakan kasus COVID-19 yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular.
“Meski Amerika berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dibanding tujuh bulan lalu ketika saya mulai menjabat, saya ingin memberi tahu Anda fakta kedua, (yaitu) kita berada di masa yang sulit dan itu dapat berlangsung cukup lama,” ujar Biden saat berbicara di Gedung Putih.
Biden mengajukan inisiatif berisi enam poin untuk menggenjot vaksinasi, meningkatkan akses tes COVID-19, serta menjadikan pengobatan COVID-19 tersedia dengan cakupan lebih luas.
Sang presiden menyalahkan 25 persen warga Amerika yang memenuhi syarat, atau sekitar 80 juta orang, namun belum menjalani vaksinasi meski vaksin sudah tersedia selama berbulan-bulan dan insentif disediakan.
“Kami sudah bersabar. Namun, kesabaran kami sudah hampir habis, dan penolakan Anda telah merugikan kita semua,” katanya, seraya menambahkan bahwa ini adalah “pandemi warga yang belum divaksinasi.”
Upaya terbaru Biden untuk memerangi pandemi ini dilakukan saat varian Delta menyerang masyarakat di seluruh penjuru negeri, memicu peningkatan jumlah pasien rawat inap dan kematian, terutama di wilayah dengan tingkat vaksinasi rendah.
Hingga Kamis, 53,4 persen populasi AS sudah divaksinasi lengkap, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Jumlah kasus COVID-19 di AS sudah menembus angka 40.5 juta dengan total kematian lebih dari 654.000 per Kamis sore waktu setempat, menurut perhitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins. [Xinhua]