BEIJING – Strategi nol-COVID China tetap dirasa tepat saat varian Delta yang menyebar cepat menyebabkan peningkatan jumlah infeksi dan kematian di seluruh dunia, ungkap sebuah laporan South China Morning Post pada Rabu (18/8).
Strategi nol-COVID China telah membantu perekonomian negara tersebut dengan baik, ungkap artikel itu. Lebih lanjut dipaparkan bahwa rata-rata pertumbuhan perekonomian China selama dua tahun untuk 2020 dan 2021 kemungkinan akan mencapai 5,3 persen, yang menyiratkan bahwa dampak COVID-19 sangat terbatas, hanya 0,4 poin persentase.
Artikel tersebut menekankan bahwa langkah-langkah pengendalian komprehensif China, termasuk tes massal, isolasi pasien terkonfirmasi dan suspek COVID-19, karantina wilayah (lockdown) di area berisiko tinggi, dan vaksinasi, telah terbukti hanya menelan biaya rendah dan sangat efektif, terutama ketika varian Delta terdeteksi di Provinsi Guangdong, China selatan, beberapa bulan lalu.
“Mengingat kasus penularan lokal di China telah menurun dalam beberapa hari terakhir, kemenangan tentunya tak jauh lagi,” sebut artikel itu.
Mengenai China yang sudah membuka diri bagi dunia, dampak negatif dari langkah-langkah kontrol perbatasan yang ketat telah “diimbangi sepenuhnya dengan keberhasilan dalam pemulihan ekonomi.”
Salah satu contohnya adalah bahwa pada paruh pertama tahun ini, rata-rata tingkat pertumbuhan dua tahunan perdagangan internasional China dan penggunaan aktual modal asing mencapai dua digit, imbuh artikel tersebut. [Xinhua]