JENEWA – Seorang diplomat senior China mendesak semua negara, dalam semangat solidaritas dan kerja sama internasional, untuk mewujudkan komitmen mereka ke dalam tindakan dan mendukung akses vaksin COVID-19 yang tepat waktu di negara-negara berkembang.
Chen Xu, Perwakilan Tetap China untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa atau UNOG, menyampaikan seruan tersebut dalam dialog tentang COVID-19 atas nama 63 negara dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia pada Senin (21/6).
Dia mendesak untuk mempromosikan distribusi vaksin COVID-19 yang adil di seluruh dunia, seraya menyatakan bahwa dari seluruh 2,6 miliar dosis yang diberikan secara global, hanya sekitar 0,3 persen berada di negara-negara berpendapatan rendah.
“Kami khawatir dengan tren yang mengganggu yakni nasionalisme vaksin dan penimbunan dosis vaksin yang jauh di atas kebutuhan populasi mereka,” kata Chen dalam dialog di Sidang ke-47 Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) yang sedang berlangsung.
Chen menegaskan kembali dukungan China untuk distribusi dan akses vaksin COVID-19 yang adil dan merata secara global.
Dia menekankan pentingnya meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan produksi vaksin tersebut serta produk kesehatan lainnya di negara-negara berkembang, termasuk negara terbelakang, untuk menyelamatkan nyawa dan mengakhiri pandemi sesegera mungkin.
Chen meminta semua negara dan aktor terkait lainnya untuk melipatgandakan kapasitas produksi vaksin mereka, sambil mendukung negara-negara berkembang dalam membangun kapasitas lokal untuk produksi vaksin, dan mendukung seruan pelepasan hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19.
“Kami juga menyerukan kepada negara-negara yang berada dalam posisi tersebut untuk mengambil peran aktif dalam kerja sama pembangunan internasional guna membantu negara-negara berkembang mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak pandemi,” kata Chen. [Xinhua]