Para penumpang yang tinggal di tempat-tempat tertentu berisiko tinggi yang tercakup dalam Grup A pada 21 hari terakhir akan dilarang melakukan transfer via Bandar Udara Internasional Hong Kong.
HONG KONG, Otoritas Bandara Hong Kong pada Jumat (14/1) mengumumkan bahwa Hong Kong akan melarang transit penumpang penerbangan dari 100 lebih negara dan kawasan mulai Minggu (16/1) hingga 15 Februari di tengah pandemi COVID-19.
Para penumpang yang tinggal di tempat-tempat tertentu berisiko tinggi yang tercakup dalam Grup A pada 21 hari terakhir akan dilarang melakukan transfer via Bandar Udara Internasional Hong Kong selama periode yang ditentukan, menurut otoritas itu.
Otoritas bandara mengatakan keputusan penangguhan transit dibuat demi mengendalikan penyebaran varian Omicron COVID-19.
Langkah antiepidemi yang diberlakukan di Hong Kong saat ini akan diperpanjang selama 14 hari hingga 3 Februari mendatang, seperti diumumkan pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong pada Jumat.
Serangkaian pembaruan terkait langkah antiepidemi diumumkan oleh Kepala Eksekutif SAR Hong Kong Carrie Lam dalam sebuah konferensi pers.
Langkah antiepidemi saat ini yang diterapkan mulai 7 Januari mencakup larangan makan malam di tempat (dine-in) di restoran dan penutupan venue-venueseperti bioskop, pusat kebugaran, dan salon kecantikan.
Penerbangan penumpang dari Australia, Inggris, Kanada, Prancis, India, Pakistan, Filipina, dan Amerika Serikat akan tetap ditangguhkan hingga 4 Februari, papar Lam.
Lam juga mengumumkan bahwa pengajuan pendanaan antiepidemi putaran kelima akan dibuka pada pekan depan.
Hong Kong melaporkan sembilan kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir pada Jumat, menambah total kasus terkonfirmasi menjadi 13.025.
Kasus-kasus yang baru dilaporkan itu meliputi enam kasus impor, dua kasus yang secara epidemiologis terkait dengan kasus impor, dan satu kasus penularan lokal. Semua kasus tersebut melibatkan galur (strain) mutasi.
Sejak peluncuran program inokulasi massal pada Februari 2021, sekitar 5,11 juta orang, atau 75,8 persen dari populasi yang memenuhi syarat di Hong Kong, telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin COVID-19. Sementara itu, sekitar 4,72 juta orang, atau 70 persen dari populasi yang memenuhi syarat, telah menerima dua dosis vaksin.
Selain itu, hingga Jumat, sebanyak 626.535 warga Hong Kong telah menerima suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19. [Xinhua]