CHICAGO – Negara Bagian Illinois di Amerika Serikat Barat Tengah (Midwest), termasuk Chicago, kota terbesar ketiga di negara itu, dibuka kembali secara penuh pada Jumat (11/6) di tengah kecemasan.
Dengan langkah pembukaan kembali sepenuhnya, itu berarti warga dapat bepergian tanpa masker atau berkumpul dalam kelompok kecil bersama teman-teman yang juga sudah divaksinasi, meningkatkan interaksi sosial dan mengakhiri pembatasan secara bertahap.
Sementara beberapa orang menyambut baik kembalinya keadaan ke hampir normal dan mulai merencanakan berbagai perayaan, sebagian lainnya justru mengaku khawatir jika langkah-langkah keamanan COVID-19 mungkin melonggar terlalu cepat, papar Chicago Tribune pada Jumat.
Sekitar 54 persen orang dewasa di Illinois telah menerima vaksinasi lengkap, menurut statistik kesehatan negara bagian tersebut. Meski demikian, negara bagian itu masih jauh dari mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) 80 persen, ambang batas yang diperlukan menurut perkiraan beberapa ahli kesehatan.
Saat ini, rata-rata kasus baru virus corona di Chicago tercatat 79 kasus per hari, jauh menurun dibandingkan dengan hari-hari ketika kasus baru mencapai 3.000 di kota itu. Jumlah kasus harian turun 41 persen sejak pekan lalu.
Allison Arwady, komisaris kesehatan masyarakat Chicago, pada Kamis (10/6) menyebut angka kasus COVID-19 yang menurun dengan cepat di kota itu sebagai alasan untuk yakin tentang pembukaan kembali secara penuh pada Jumat di kota dan negara bagian tersebut.
Namun, dia juga menambahkan bahwa otoritas kota terus menganjurkan bagi siapa pun yang belum divaksinasi, termasuk anak-anak, untuk memakai masker, terutama ketika berada di dalam ruangan.
Chicago telah mengungguli kota-kota besar AS lainnya dalam hal pembukaan kembali secara penuh. [Xinhua]