DAKAR – Ada kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat internasional untuk fokus pada solusi pandemi COVID-19, daripada menemukan asal-usul virus, urai surat kabar Senegal Le Soleil dalam sebuah artikel baru-baru ini.
Dalam artikel yang diterbitkan sebelumnya pekan ini, penulis artikel tersebut, jurnalis Senegal Amadou Diop, mengatakan bahwa masa depan umat manusia dan perekonomian dunia layak didukung oleh perubahan opini yang berfokus pada solusi untuk menghadapi pandemi ini dan bagaimana upaya-upaya selanjutnya, “karena situasi pascapandemi bisa jadi sulit diatasi,” papar Diop.
Dia mendesak semua pihak untuk melihat lebih dekat kenyataan dari Amerika Serikat “yang selalu berusaha dikaitkan dengan manusia asal-usul virus dengan perbuatan, yakni China .”
“Untuk mengakhiri pandemi ini, prioritas utama tetap perjuangan, dukungan untuk upaya pembatasan, serta solidaritas internasional!” tekan Diop dalam artikelnya.
Menurutnya, masyarakat internasional seharusnya tidak meragukan itikad baik China, karena China telah mengizinkan kunjungan para pakar internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke wilayahnya sebagai bagian dari riset untuk mengidentifikasi asal-usul virus.
Diop mengatakan para pakar WHO tersebut, dalam kolaborasi dengan China, “secara substansial” menyingkirkan tudingan yang dilayangkan Amerika Serikat bahwa virus COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium.
“Mereka juga sampai pada kesimpulan bahwa ‘sangat kecil kemungkinannya’ virus tersebut berasal dari lab, dan mendukung teori jalur kontaminasi alami melalui hewan,” imbuh Diop.
Diop percaya bahwa pandemi yang “telah mengguncang serta terus mengganggu kehidupan manusia dan perekonomian dunia ini” seharusnya tidak dijadikan alasan untuk mengobarkan perang persaingan.
Lebih lanjut Diop menekankan bahwa tindakan yang benar seharusnya “mengoordinasikan upaya dan memimpin solidaritas global yang aktif untuk melawan pandemi ini. Hal yang dilakukan China dengan segala upaya dalam input medis, vaksin, dan berbagai bahan kesehatan untuk dunia, khususnya negara-negara berkembang, inisiatif COVAX, dan Uni Afrika.”
China dan Amerika Serikat sama-sama memiliki kepentingan yang besar dalam bekerja sama dan berkolaborasi guna mengatasi COVID-19, serta berbagai isu lainnya terkait masa depan dunia, kata Diop. [Xinhua]