PHNOM PENH -Sebuah pesawat yang membawa kiriman (batch) tambahan vaksin COVID-19 Sinopharm sumbangan China mendarat di Phnom Penh, ibu kota Kamboja, pada Minggu (1/8), kata Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen.
Kiriman baru tersebut tiba pada Minggu pagi waktu setempat, ujar sang PM saat peluncuran kampanye vaksinasi COVID-19 untuk kelompok remaja usia 12 hingga 17 tahun.
Hun Sen menyebut China merupakan pemasok vaksin utama ke Kamboja dan menyampaikan terima kasih yang tulusnya kepada China karena telah menyumbangkan dan menjual vaksin ke negara di Asia Tenggara tersebut secara berkala dan tepat waktu.
Kedutaan Besar China untuk Kamboja mengonfirmasi kedatangan kiriman baru vaksin tersebut, seraya menambahkan bahwa ini kali kelima China menyumbangkan vaksin COVID-19 ke Kamboja.
“China dan Kamboja merupakan saudara dan kawan baik dalam komunitas dengan masa depan bersama,” kata pihak kedutaan.
“China akan terus memberikan dukungan kuat kepada Kamboja dalam kampanye vaksinasi dan perang melawan COVID-19.”
Pada Sabtu (31/7), kiriman 300.000 alat rapid test atau tes cepat COVID-19 yang disumbangkan China untuk Kamboja juga tiba di negara kerajaan tersebut, papar Kedutaan Besar China untuk Kamboja.
Kamboja memulai kampanye vaksinasi anti-COVID-19 untuk orang dewasa pada 10 Februari dan untuk remaja usia 12-17 tahun pada 1 Agustus.
Hingga 31 Juli, sekitar 7,3 juta orang dewasa, atau 73 persen dari 10 juta populasi dewasa yang ditargetkan, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, kata Kementerian Kesehatan Kamboja.
Hun Sen mengatakan negaranya menargetkan untuk memvaksinasi 12 juta orang, termasuk 10 juta orang dewasa dan 2 juta remaja, atau 75 persen dari total 16 juta penduduknya per November tahun ini.
Pada Minggu, Kamboja mencatat 671 kasus baru COVID-19, termasuk 265 kasus impor, menambah total kasus nasional menjadi 77.914, ungkap kementerian kesehatan negara itu. Tambahan 23 kematian juga dilaporkan sehingga totalnya menjadi 1.420, imbuh pihak kementerian.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Phnom Penh. (XHTV)