SEOUL – Korea Selatan (Korsel) melaporkan total 2.599 kasus infeksi “terobosan” (breakthrough) COVID-19, yang merujuk pada orang-orang yang teruji positif setelah divaksinasi lengkap, demikian disampaikan otoritas kesehatan negara tersebut pada Selasa (24/8).
Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 meski telah divaksinasi lengkap mencapai 2.599 per 18 Agustus, naik dari 2.111 sepekan sebelumnya, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA).
Angka tersebut setara dengan 35,1 dalam setiap 100.000 orang yang divaksinasi lengkap. Per 18 Agustus, jumlah orang yang sudah divaksinasi lengkap di Korsel mencapai 7.407.767.
Sebagaimana diketahui, penerima vaksin dapat terlindungi dari virus corona dua pekan setelah menerima vaksinasi lengkap. Adapun kasus infeksi terobosan mengacu pada orang-orang yang terinfeksi COVID-19 dua pekan setelah divaksinasi lengkap.
Di seluruh kasus terobosan yang dilaporkan, sebanyak 498 di antaranya terinfeksi varian Delta, 26 terinfeksi varian Alpha, satu varian Beta, dan satu varian Gamma.
KDCA mengatakan infeksi terobosan ini dapat ditemukan di tengah meningkatnya jumlah vaksinasi, namun pihaknya juga menyebut bahwa manfaat dari vaksinasi tetap besar karena mampu menurunkan kasus serius dan kematian.
Dalam penghitungan terbaru, Korsel melaporkan tambahan 1.509 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total infeksi di negara tersebut menjadi 239.287. Pertambahan kasus harian berkisar di atas angka 1.000 selama 49 hari berturut-turut. [Xinhua]