WASHINGTON – Sedikitnya 59.000 karyawan pengemasan daging terinfeksi COVID-19 dan 269 di antaranya meninggal dunia, menurut laporan yang dipublikasikan oleh panel Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) sebelumnya pada pekan ini.
Subkomite Khusus DPR AS untuk Krisis Virus Corona menggunakan dokumen internal dari beberapa perusahaan pengemasan daging terbesar di negara itu untuk menyusun laporan tersebut, yang mencatat infeksi dan kematian di perusahaan-perusahaan itu sekitar tiga kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
“Alih-alih mengatasi indikasi yang sudah jelas bahwa para pekerja tertular virus corona pada tingkat yang mengkhawatirkan karena kondisi di fasilitas pengemasan daging, perusahaan pengemasan daging memprioritaskan keuntungan dan produksi daripada keselamatan pekerja, terus menerapkan praktik-praktik yang membuat fasilitas padat sehingga virus dapat menyebar dengan mudah,” tulis laporan itu.
Ditambahkan dalam laporan tersebut bahwa situasinya mungkin lebih buruk karena dokumen perusahaan pada umumnya tidak menyertakan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi oleh pengujian di luar perusahaan atau dilaporkan sendiri oleh karyawan.
Dalam sebuah rilis pers pada Rabu (27/10), North American Meat Institute membela respons industri terhadap pandemi.
“Pekerja sektor produk daging dan unggas di garis depan termasuk kelompok pertama yang terkena dampak pandemi. Namun, data yang tersedia untuk umum mengonfirmasi bahwa berbagai langkah komprehensif yang diterapkan di sektor ini sejak musim semi 2020, termasuk upaya pencegahan infeksi dan vaksinasi yang ekstensif, berhasil melindungi tenaga kerja yang berdedikasi dan beragam di sektor ini seiring mereka terus menyediakan makanan bagi rakyat Amerika dan menjaga perekonomian kita tetap berjalan,” kata Julie Anna Potts, presiden sekaligus CEO asosiasi perdagangan itu.
Laporan DPR didasarkan pada dokumen dari perusahaan pengolahan makanan JBS, Tyson Foods, Smithfield Foods, Cargill, dan National Beef, yang secara keseluruhan menguasai lebih dari 80 persen pasar daging sapi AS dan lebih dari 60 persen pasar daging babi nasional. [Xinhua]