ANKARA – Lebih dari 50 persen kasus aktif COVID-19 di Turki adalah warga berusia di bawah 30 tahun, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada Rabu (6/10).
“Alasan mengapa warga usia muda kami banyak yang terinfeksi adalah prioritas dalam program vaksinasi bagi warga berusia 18 tahun ke atas,” tuturnya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Walaupun warga usia muda didapati mencatatkan angka yang lebih tinggi di antara kasus aktif, situasi ini tidak mencerminkan angka pasien rawat inap dan pasien unit perawatan intensif, lanjut Koca. “Namun, warga usia muda berperan dalam menularkan penyakit ini ke keluarga dan warga dewasa,” ujar Koca. Dia menambahkan bahwa sebagian besar kasus kematian akibat infeksi COVID-19 ditemukan pada warga berusia 70 tahun ke atas.
Turki pada Rabu melaporkan 30.438 kasus baru COVID-19, meningkatkan total infeksi di negara tersebut menjadi 7.327.317 kasus, menurut Kementerian Kesehatan Turki.
Total kematian akibat virus corona di Turki bertambah 236 orang menjadi 65.373 kasus, sedangkan 31.413 orang dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir.
Total 358.064 tes dilakukan dalam sehari terakhir, imbuh kementerian itu.
Turki memulai program vaksinasi COVID-19 massal pada 14 Januari lalu setelah pihak otoritas menyetujui penggunaan darurat vaksin buatan China, Sinovac.
Lebih dari 54,28 juta orang telah menerima suntikan vaksin dosis pertama, sedangkan lebih dari 45,63 juta orang telah mendapatkan suntikan dosis kedua. Sejauh ini, Turki telah menyuntikkan lebih dari 111,39 juta dosis vaksin, termasuk suntikan penguat (booster) ketiga.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara. (XHTV)