“Berulang kali sepanjang sejarah, para pelaku ketidakadilan telah lepas tanggung jawab serta membenarkan kekikiran dan kelambanan mereka dengan menyalahkan korban,” kata Gordon Brown.
LONDON, Pemerintah negara-negara kaya tidak banyak berbuat di tengah penyebaran varian baru COVID-19 setelah mereka gagal memvaksinasi sejumlah wilayah di dunia yang lebih rentan, kata mantan perdana menteri (PM) Inggris Gordon Brown.
Varian baru virus corona Omicron bukan salah Afrika, tulis Brown dalam kolom opini The Guardian pada Senin (20/12), seraya menambahkan bahwa negara-negara kaya patut disalahkan karena mereka menimbun ratusan juta dosis vaksin.
“Berulang kali sepanjang sejarah, para pelaku ketidakadilan telah lepas tanggung jawab serta membenarkan kekikiran dan kelambanan mereka dengan menyalahkan korban,” katanya.
Mengingat negara-negara kaya memproduksi cukup vaksin untuk mengimunisasi seluruh dunia, dia berkata, “adalah fakta yang tak dapat dibantah dan tidak dapat diterima bahwa dari miliaran dosis vaksin yang diberikan, hanya 0,6 persen yang disuntikkan di negara-negara berpendapatan rendah, sementara lebih dari 70 persen telah disuntikkan di negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah ke atas.”
“Daripada beralih dari krisis COVID ke krisis COVID lainnya, kita harus bertekad bahwa 2022 akan menjadi tahun ketika kita akhirnya mengendalikan sepenuhnya virus itu,” kata Brown.
Brown mengatakan tantangan global 2022 harus menjembatani kesenjangan yang menganga antara negara kaya yang terlindungi dan negara miskin yang tak terlindungi di dunia, dan dengan demikian mengakhiri masalah yang tidak patut namun terjadi terus-menerus, yakni kekurangan dana kesehatan global. [Xinhua]