Seorang tenaga kesehatan mengambil sampel usap dari seorang warga untuk tes asam nukleat di sebuah lokasi tes di Xining, Provinsi Qinghai, China barat laut, pada 8 November 2021. (Xinhua/Wu Gang)
“Ketika China berupaya mengatasi infeksi COVID-19 segera setelah wabah tersebut muncul, AS memiliki pendekatan yang jauh lebih abai untuk belajar hidup dengan virus tersebut, bahkan jika itu berarti seribu kematian per hari,” kata National Public Radio (NPR).
WASHINGTON, 11 November (Xinhua) — Amerika Serikat (AS) dan China menyuguhkan dua visi yang berbeda tentang ke mana arah pandemi COVID-19, dan AS dapat belajar dari cara China menangani COVID-19, seperti dilansir sebuah media AS.
“Ketika China berupaya mengatasi infeksi COVID-19 segera setelah wabah tersebut muncul, AS memiliki pendekatan yang jauh lebih abai untuk belajar hidup dengan virus tersebut, bahkan jika itu berarti seribu kematian per hari,” kata National Public Radio (NPR) awal pekan ini.
Pendekatan ketat dan tepat yang diambil China sejak masa-masa awal pandemi telah berhasil dengan baik bagi negara itu, kata koresponden NPR untuk China John Ruwitch dalam sebuah program siaran.
“Secara ekonomi, China mampu kembali bangkit lebih cepat dibandingkan negara lain. Anda akan mengingat bahwa China adalah satu-satunya perekonomian utama yang melaporkan pertumbuhan tahun lalu,” tutur Ruwitch.
Menurut pejabat kesehatan AS, jumlah infeksi harian di bawah 10.000 berarti virus terkendali, kata reporter kesehatan NPR Pien Huang dalam program tersebut.
“Dengan metrik tersebut, China telah berhasil mengendalikan virus,” papar Huang, seraya menambahkan bahwa AS “masih jauh dari hal itu.” Selesai