KATHMANDU – Nepal pada Selasa (1/6) kembali menerima bantuan vaksin dari China, menjadi dorongan besar bagi upaya vaksinasi COVID-19 negara itu yang sempat goyah.
Sebuah pesawat Nepal Airlines yang membawa kiriman vaksin China tiba di Kathmandu pada Selasa sore dari Beijing, kata Dim Prasad Poudel, direktur pelaksana maskapai itu, kepada Xinhua.
Sementara itu, Himalaya Airlines, perusahaan patungan Nepal-China yang berbasis di Kathmandu, pada hari yang sama mengumumkan bahwa mereka juga membawa kiriman vaksin yang disumbangkan oleh Daerah Otonom Tibet di China.
“Pemerintah Nepal sangat menghargai dan berterima kasih kepada pemerintah Republik Rakyat China dan Daerah Otonom Tibet di China karena menyediakan vaksin penyelamat nyawa pada masa sulit ini,” kata Kementerian Luar Negeri Nepal dalam siaran pers.
Ini kali kedua Nepal mendapat hibah vaksin COVID-19 China. Sebelumnya, negara Himalaya itu menerima bantuan vaksin dari China pada akhir Maret.
“Prioritas kami adalah memberikan vaksin kepada warga berusia antara 60-65 tahun yang tidak tercakup dalam program vaksinasi sebelumnya,” kata Tara Nath Pokharel, Direktur Divisi Kesejahteraan Keluarga Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Nepal.
“Tujuan kami adalah memulai vaksinasi di sebagian besar distrik dengan vaksin China yang baru tiba,” kata Pokharel kepada Xinhua.
Sejauh ini, baru 2 persen dari sekitar 30 juta penduduk Nepal yang telah menerima dua dosis, akibat kekurangan vaksin. Pandemi kembali merebak di negara itu sejak awal April dan hampir setiap hari pada Mei tercatat ada 8.000-9.000 kasus baru.
Hingga Selasa, Nepal melaporkan total 566.587 kasus virus corona dan 7.454 kematian, dengan 5.285 infeksi baru dan 68 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir. [Xinhua]