NEW DELHI – Ibu kota India, New Delhi, mencatatkan peningkatan tajam dalam jumlah infeksi demam berdarah dengue (DBD) dengan total 283 kasus dilaporkan selama sepekan terakhir, demikian menurut data yang dirilis oleh badan sipil kota itu pada Senin (25/10).
Kasus-kasus baru tersebut membuat total kasusnya melampaui angka 1.000 sejak awal tahun ini.
Menurut laporan yang dirilis oleh South Delhi Municipal Corporation kepada media setempat, kota tersebut sejauh ini mencatatkan total 1.006 kasus DBD pada tahun ini.
“Satu kematian akibat DBD dan total 1.006 kasus DBD telah dilaporkan musim ini hingga 23 Oktober, yang merupakan jumlah kasus tertinggi sejak 2018 untuk periode yang sama,” kata laporan tersebut.
Laporan itu mengatakan bahwa dari kasus-kasus terkonfirmasi DBD tahun ini, sebanyak 665 kasus dilaporkan pada Oktober saja.
Para ahli mengatakan kota tersebut secara historis mengalami puncak infeksi DBD pada Oktober.
Menurut laporan itu, sebanyak 346 kasus DBD dilaporkan pada Oktober tahun lalu, sementara 787 kasus dilaporkan pada Oktober 2019 dan 1.114 kasus tercatat pada Oktober 2018.
Laporan-laporan yang mengutip data resmi memaparkan jumlah kematian akibat DBD tertinggi di New Delhi dalam satu tahun dilaporkan pada 2015 lalu ketika wabah mematikan tersebut merenggut sedikitnya 60 nyawa.
DBD, sebuah penyakit yang ditularkan melalui nyamuk, menyebabkan demam, nyeri tubuh, mual, muntah, dan pendarahan internal atau penurunan tekanan darah yang fatal pada kasus-kasus yang parah.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi. (XHTV)