YERUSALEM – Sebuah perusahaan bioteknologi Israel pada Kamis (27/5) mengklaim telah berhasil melakukan uji klinis terhadap obat baru untuk menyembuhkan COVID-19.
Obat yang disebut MesenCure itu dikembangkan oleh Bonus BioGroup untuk mengobati kesulitan bernapas yang mengancam nyawa pada pasien COVID-19.
Obat baru tersebut, yang mengandung sel punca dari jaringan adiposa milik donor yang dalam kondisi sehat, dimasukkan ke tubuh pasien melalui transfusi darah. Perusahaan itu mengatakan obat tersebut dapat meredakan peradangan pada jaringan paru-paru dan membantu proses pemulihan.
Kesuksesan uji coba Mesencure terhadap hewan, yang dilakukan sekitar setahun lalu, membuat pemerintah memberikan lampu hijau untuk memulai uji klinis terhadap manusia di Pusat Medis Rambam di Israel utara.
Sebanyak 10 pasien COVID-19 berusia antara 45 sampai 75 tahun, yang seluruhnya mengalami sindrom parah, diikutsertakan dalam uji coba tersebut.
Mereka semua mengalami kesulitan bernapas yang akut, pneumonia parah, dan respons imun yang berbahaya. Sebagian besar dari mereka juga menderita penyakit kompleks lainnya.
Namun, setelah menjalani pengobatan menggunakan obat itu, terlihat kemajuan mencolok pada kondisi seluruh pasien, yang sudah diizinkan pulang dari rumah sakit setelah rata-rata satu hari usai pengobatan berakhir.
Pengobatan itu memicu kemajuan dalam mobilitas pasien dan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas rutin, serta meredanya rasa sakit dan kecemasan.
Tahap selanjutnya dalam uji coba itu akan meliputi tambahan 50 pasien, yang juga akan menjalani pengobatan menggunakan obat tersebut di Rumah Sakit Rambam. [Xinhua]