YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett melalui telepon pada Kamis (12/8) meminta CEO Pfizer Albert Bourla untuk mempercepat persetujuan regulasi vaksin virus corona perusahaan tersebut bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Bourla mengatakan dia melihat bahwa “sangat penting melakukan vaksinasi pada anak-anak,” dan perusahaannya “telah melakukan yang terbaik untuk mempercepat prosesnya,” menurut pernyataan dari kantor Bennett.
Bennett dan Bourla juga membahas peluncuran suntikan ketiga atau dosis penguat di Israel bagi warga di atas usia 60 tahun.
Pada awal Agustus, Israel menjadi negara pertama di dunia yang memberikan dosis ketiga vaksin virus corona Pfizer bagi warga berusia di atas 60 tahun.
Sekitar 58 persen dari 9 juta penduduk negara itu telah menerima dua dosis vaksin, sebagian besar dengan vaksin Pfizer.
Kasus infeksi baru harian di Israel telah mencapai 5.946 kasus, dengan 421 di antaranya dalam kondisi serius, menurut Kementerian Kesehatan Israel pada Kamis.
Kabinet Israel telah berulang kali menyampaikan harapan bahwa meningkatkan tingkat vaksinasi akan membantu menghindari karantina wilayah (lockdown) lebih lanjut. [Xinhua]