MOSKOW – Vaksin COVID-19 dosis tunggal Sputnik Light telah mendapatkan izin penggunaan di Rusia, menurut pengumuman Kementerian Kesehatan Rusia bersama dengan pengembang dan sponsor vaksin itu pada Kamis (6/5).
Data yang dikumpulkan dari 28 hari setelah penyuntikan menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki efikasi sebesar 79,4 persen, kata sebuah pernyataan bersama.
Sputnik Light telah terbukti efektif melawan semua galur baru virus corona dan tidak menunjukkan efek samping yang serius, kata Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Rusia, yang mengembangkan vaksin tersebut.
Studi klinis Tahap III yang melibatkan 7.000 orang sedang dilakukan di berbagai negara, termasuk Rusia, Uni Emirat Arab, dan Ghana, dan hasil sementara diperkirakan akan keluar pada bulan ini.
Menurut pernyataan tersebut, Sputnik Light akan dijual dengan harga kurang dari 10 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.431) secara global, serta memiliki metode penyimpanan dan logistik yang mudah.
“Sputnik Light menawarkan nilai yang kuat dalam vaksinasi awal dan vaksinasi ulang, serta meningkatkan efikasi bila dikombinasikan dengan vaksin lain,” kata Alexander Gintsburg, direktur pusat Gamaleya.
Rusia telah mendaftarkan vaksin Sputnik V, EpiVacCorona, dan CoviVac untuk melawan virus corona.
Negara itu juga telah memulai produksi massal vaksin COVID-19 pertama di dunia untuk hewan, Carnivac-Cov. [Xinhua]