NEW DELHI – Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa virus corona terkait SARS-CoV2 yang menyebabkan COVID-19 pada manusia telah terdeteksi pada kelelawar tapal kuda Inggris, menurut laporan yang dipublikasikan di harian India berbahasa Inggris “Mint” pada Selasa (20/7).
Tim peneliti mengatakan bahwa kelelawar hampir pasti “menjadi inang virus tersebut untuk waktu yang sangat lama,” dan virus itu kini ditemukan karena ini merupakan kali pertama hewan tersebut diuji.
Penelitian kolaboratif baru itu dilakukan oleh University of East Anglia, Zoological Society of London (ZSL), dan Public Health England (PHE).
Kendati demikian, para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian itu mengatakan bahwa tidak ada bukti virus ini telah ditularkan kepada manusia, atau dapat ditularkan di masa depan, kecuali jika virus bermutasi.
Para peneliti dari University of East Anglia mengumpulkan sampel tinja dari 50 lebih kelelawar tapal kuda yang lebih kecil di Somerset, Gloucestershire, dan Wales, kemudian mengirimnya untuk analisis virus di PHE, menurut laporan tersebut.
Pengurutan genom menemukan virus corona baru pada salah satu sampel kelelawar, yang diberi nama “RhGB01” oleh tim.
Ini adalah kali pertama sarbecovirus (virus corona terkait SARS) ditemukan pada kelelawar tapal kuda yang lebih kecil sekaligus yang pertama yang ditemukan di Inggris, menurut laporan itu.
“Temuan kami menyoroti perlunya pengujian genotipe yang kuat untuk jenis virus ini pada populasi kelelawar di seluruh dunia. Ini memunculkan pertanyaan penting tentang hewan lain apa yang membawa virus jenis ini,” papar Diana Bell, pakar penyakit zoonosis baru dari University East Anglia seperti dikutip dalam pernyataannya. [Xinhua]
Comments 9