PHNOM PENH – Ho Kham, seorang wanita Kamboja berusia 101 tahun, menjadi salah satu warga tertua di negara tersebut yang telah divaksin penuh menggunakan dua dosis vaksin COVID-19 Sinovac China.
Menggunakan kursi roda dengan dibantu putranya, wanita itu pergi menuju lokasi inokulasi di ibu kota, Phnom Penh, pada Jumat (2/7) untuk mendapatkan suntikan kedua vaksin.
Kham, yang juga mengantongi kewarganegaraan Prancis, mengajukan diri untuk divaksin menggunakan vaksin Sinovac setelah dokternya, yang juga dari Prancis, memutuskan bahwa dia aman untuk menerima vaksin itu, tutur putranya, Seng Sarin (65).
“Dia antusias sekali mendapatkan suntikan vaksin karena ingin tetap aman selama pandemi,” ungkap Sarin, yang mewakili ibunya, kepada wartawan. Kham tidak terlalu fasih berbahasa Khmer karena telah bermukim di Prancis sejak tahun 1980 dan baru kembali ke Kamboja empat tahun yang lalu.
“Vaksin ini cukup aman, saya tidak melihat efek samping apa pun sejak dia memperoleh dosis pertamanya,” tambah Sarin.
Juru bicara sekaligus Sekretaris Negara Kementerian Kesehatan Kamboja Or Vandine mengatakan vaksinasi Kham akan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya guna melindungi diri dari COVID-19.
“Ini jelas menunjukkan bahwa vaksin sangat penting untuk melindungi nyawa,” tuturnya kepada wartawan. “Baik Sinovac atau vaksin-vaksin lainnya yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah (vaksin) yang aman, efektif, dan dapat menyelamatkan nyawa.”
Dia memaparkan bahwa sejauh ini, delapan warga Kamboja yang berusia antara 100 dan 103 tahun telah menerima vaksin itu.
Konselor Menteri Kedutaan Besar China di Kamboja Chang Jian memberikan karangan bunga dan menyampaikan harapan yang terbaik kepada wanita tersebut.
Chang menuturkan bahwa di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen dan dengan adanya kerja sama erat antara China dan Kamboja, negara tersebut akan memenangi pertempuran melawan pandemi.
Kamboja telah mempercepat kampanye vaksinasi COVID-19 di saat tingkat penularan baru penyakit itu terus melonjak, menargetkan memvaksinasi sedikitnya 10 juta dari 16 juta warganya hingga November nanti.
Negara di Asia Tenggara tersebut melaporkan 966 kasus baru COVID-19 pada Jumat, menambah jumlah kasus nasional menjadi 52.350, kata Kementerian Kesehatan Kamboja, seraya menambahkan bahwa terjadi penambahan 32 kematian, sehingga jumlah kematian keseluruhan menjadi 660.
Kamboja memulai program vaksinasi pada 10 Februari, yang dimulai dari ibu kota Phnom Penh dan Provinsi Kandal sebelum diperluas ke provinsi-provinsi lainnya baru-baru ini.
Hingga 1 Juli, sekitar 7,4 juta dosis vaksin telah diberikan di seluruh wilayah negara kerajaan itu, dengan 4,3 juta warga telah menerima dosis pertama dan 3,1 juta telah menyelesaikan inokulasi dua dosis, imbuh Vandine. [xinhua]