LONDON – Kasus COVID-19 di London telah turun hingga lebih dari 98 persen sejak puncak gelombang kedua, ungkap data resmi pada Selasa (4/5).
Data terbaru juga menunjukkan bahwa jumlah pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit di ibu kota Inggris telah turun ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir.
Pada rata-rata harian, hanya lebih dari satu orang yang sakit parah di London, dalam 28 hari setelah dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut, menurut data terbaru.
Penurunan terbesar dalam kasus terkonfirmasi terjadi di Barnet, turun 40,8 persen dalam kurun waktu sepekan hingga 28 April, diikuti oleh Lambeth sebesar 39,7 persen, Enfield sebesar 36 persen, dan Bexley sebesar 34,7 persen, papar data resmi.
Tingkat infeksi COVID-19 dalam tujuh hari tercatat stabil selama beberapa hari di London, yakni 25 kasus terkonfirmasi baru per 100.000 orang. Namun tingkat tersebut kini mulai turun lagi, menjadi 21,2 kasus per 100.000 warga London dalam sepekan hingga 28 April, atau 1.900 kasus terkonfirmasi secara total, 17,1 persen lebih rendah dari pekan sebelumnya.
Data baru tersebut dirilis pada saat Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan ada “peluang bagus” aturan menjaga jarak satu meter lebih dapat dicabut pada bulan depan.
Kendati demikian, dia juga mengatakan bahwa langkah tersebut akan tergantung pada data, dan “kami belum bisa mengatakannya secara pasti.”
Para ahli telah memperingatkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam peluncuran vaksin, Inggris “masih belum keluar dari masalah” di tengah kekhawatiran atas sejumlah varian baru, terutama varian yang pertama kali muncul di Afrika Selatan, Brasil, dan India, serta gelombang ketiga pandemi di benua Eropa. [Xinhua]