SYDNEY – Sebuah penelitian terbaru pada Rabu (14/4) mengungkap bahwa kualitas udara dalam ruangan yang buruk di sekolah-sekolah di Australia telah melampaui pedoman keselamatan akibat kurangnya ventilasi yang memadai.
Setelah menganalisis hasil studi lapangan yang dilakukan di ruang-ruang kelas sekolah menengah di Sydney dari 2018 hingga 2019, tim peneliti dari Universitas New South Wales menemukan bahwa konsentrasi karbon dioksida di ruang kelas melonjak lebih tinggi secara signifikan dari ambang batas yang ditetapkan oleh National Construction. Makalah penelitian itu telah dipublikasikan di jurnal internasional, Energy and Buildings.
Penulis utama studi itu, Associate Lecturer Dr. Shamila Haddad, menuturkan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap dampak kualitas udara yang buruk.
“Kualitas udara dalam ruangan yang buruk di ruang kelas menjadi isu kritis mengingat para murid menghabiskan banyak waktu siang hari mereka di tempat tersebut,” tutur Haddad.
“Paparan polutan selama fase pertumbuhan berpotensi menciptakan masalah seumur hidup seperti infeksi pernapasan dan gangguan saluran napas bagian atas dan bawah.”
Penelitian itu juga menemukan bahwa tingkat ventilasi yang rendah dapat meningkatkan konsentrasi kontaminan lain di sebuah lingkungan ruang kelas, seperti emisi dari bahan bangunan, furnitur dan materi partikulat dari sumber luar atau dalam ruangan.
Haddad menyampaikan bahwa studi itu mendukung tindakan hukum terkait pengembangan pedoman kesehatan spesifik yang mempertimbangkan gabungan antara ventilasi berbasis dalam ruangan dan kenyamanan termal yang dibutuhkan secara khusus oleh sekolah. [Xinhua]