SYDNEY – Tim ilmuwan mengidentifikasi 26 spesies dan subspesies kupu-kupu Australia yang memiliki risiko kepunahan terbesar dan spesies-spesies tersebut diperkirakan akan hilang dalam kurun waktu 20 tahun, seperti dilaporkan media pada Selasa (4/5).
Kupu-kupu fritillary Australia menduduki puncak teratas dalam daftar itu dengan potensi punah 94 persen dalam dua dekade, disusul spesies kupu-kupu yang secara agung dinamai “pale imperial hairstreak” dengan potensi punah 42 persen.
Trevor Lambkin, salah satu penulis studi terbaru berjudul “Butterflies on the Brink” yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal Austral Entomology, mengungkapkan meningkatnya kekhawatiran bahwa spesies kupu-kupu fritillary Australia sudah punah. “Saya ingin bersikap optimistis, tetapi tahun demi tahun yang berlalu tanpa hasil membuat kami semakin khawatir setiap tahunnya,” ujar Lambkin.
Fritillary Australia adalah spesies kupu-kupu berwarna mencolok hitam dan oranye dengan motif warna zaitun dan merah muda di bagian bawah sayapnya.
Spesies itu dulunya tersebar luas di kawasan rawa di negara bagian pesisir Queensland dan New South Wales. Fritillary adalah salah satu spesies kupu-kupu dengan diet khusus, yang membuat mereka menjadi rentan terhadap perubahan lingkungan seperti pembersihan vegetasi, invasi gulma, dan kebakaran. Spesies itu belum pernah terlihat lagi sejak munculnya satu ekor yang terbang di dekat Port Macquarie di New South Wales pada 2015. “Habitat mereka sangat terganggu,” tutur Lambkin.
Para ilmuwan berharap pengidentifikasian 26 kupu-kupu itu akan mengarah pada aksi konservasi. Saat ini, hanya enam di antaranya yang masuk dalam daftar perlindungan di bawah hukum Australia.
Lektor Kepala Michael Braby, ahli entomologi dari Universitas Nasional Australia (ANU), menyampaikan bahwa sebagian besar spesies yang diidentifikasi berisiko punah tersebut hanya memiliki manajemen pelestarian yang kecil atau tidak ada sama sekali, seperti dilaporkan harian Sydney Morning Herald. “Penting bagi kami untuk menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati invertebrata Australia, karena ekosistem dan terutama keberlangsungan hidup kami mungkin bergantung pada hal itu,” imbuh Braby. [Xinhua]