YICHANG – Jembatan yang baru dibangun di atas Sungai Yangtze, sungai terpanjang di China, akan dibuka untuk lalu lintas pada 2 Agustus di Kota Yichang, Provinsi Hubei, China Tengah.
Guna memberi jalan bagi ikan sturgeon China, salah satu spesies endemik yang terancam punah di sungai tersebut, Jembatan Sungai Yangtze Wujiagang dirancang menjadi jembatan gantung sepanjang 1.160 meter tanpa satu tiang jembatan yang berdiri di sungai tersebut.
Untuk mewujudkan hal itu, China mengalokasikan tambahan 100 juta yuan (1 yuan = Rp2.243) untuk rencana pembangunan jembatan itu.
Seperti yang direncanakan, migrasi ikan sturgeon China tidak akan terpengaruh, dan juga akan ada cukup ruang untuk aliran air Sungai Yangtze setelah rampungnya jembatan tersebut.
Dengan total investasi senilai 2,8 miliar yuan, Jembatan Sungai Yangtze Wujiagang dibangun 15 kilometer di hilir dari Bendungan Gezhouba, tempat bertelur utama ikan sturgeon China. Lumba-lumba finless porpoise yang sangat dilindungi dan ikan Chinese Algae Eater juga sering banyak ditemukan di daerah tersebut.
Dibangun oleh China Construction Third Engineering Bureau Co., Ltd., Jembatan Sungai Yangtze Wujiagang dibangun dengan total panjang 2.813 meter dan lebar 31,5 meter, memiliki jalan dua arah dengan masing-masing enam jalur dan dirancang untuk dilalui kendaraan dengan kecepatan 80 km/jam.
Jembatan ini akan memangkas waktu perjalanan di dalam distrik pusat Kota Yichang, dan lebih lanjut mempromosikan pengembangan terpadu Zona Ekonomi Sungai Yangtze. [Xinhua]