TIANJIN – LIU RUNZHI, Koresponden Xinhua : “Ini adalah desa pegunungan kecil yang hanya memiliki sekitar 100 penduduk di Kota Tianjin, China utara. Usaha di sektor pariwisata seperti penginapan (homestay) tumbuh subur di sini berkat lanskap yang indah dan ketenarannya akan cadangan fosil yang melimpah.
Wisatawan yang kini menikmati kehidupan pedesaan di sini sulit memercayai bahwa 14 tahun silam desa kecil ini mengalami polusi berat. Penasaran dengan apa yang terjadi selama beberapa tahun terakhir? Mari kita berbincang dengan penduduk desa dan mencari jawabannya.”
DING LI, Kepala Desa Tielingzi : “Dulu ini gunung yang indah, penuh dengan vegetasi. Kami mengandalkan gunung dan mencari nafkah dengan menambang. Dari tahun 1980-an hingga 2008, gunung itu selalu dieksploitasi. Setelah 2008, semua tambang diperintahkan untuk ditutup untuk melindungi lingkungan setempat.”
Setelah seluruh tambang ditutup, penduduk desa setempat mulai mencari jalur pembangunan baru. Kemudian, beberapa ahli menemukan bahwa gunung di daerah tersebut kaya akan fosil stromatolit. Pada 2019, desa itu ditetapkan sebagai “desa fosil” ke-20 di China.
DING LI, Kepala Desa Tielingzi : “Lihat, seluruh parit penuh dengan fosil dan stromatolit. Desa membangun koridor ‘parit fosil’ ini, dengan papan anotasi. Kini, ‘parit fosil’ ini menjadi objek wisata. Banyak guru dan siswa jurusan geologi datang kemari untuk pembelajaran di lapangan.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Tielingzi terus mempromosikan pembangunan pertanian, budaya, dan pariwisata yang terintegrasi sembari memperbaiki lingkungan pegunungan.
LIU RUNZHI, Koresponden Xinhua : “Ini adalah halaman bergaya China tradisional. Pemiliknya mengatakan kepada saya bahwa halaman ini diubah dari sebuah pondok kumuh. Salah satu kamarnya yang nyaman bahkan ditransformasi dari sebuah kandang kuda tua. Hotel homestay yang diubah dari sebuah pondok ini menjadi salah satu hal terpopuler di kalangan wisatawan di desa.”
Bisnis homestay menarik semakin banyak wisatawan, dan juga menciptakan bisnis buah yang bagus. Penduduk desa membuka kebun mereka bagi wisatawan dan bekerja sama dengan homestay untuk mempromosikan berbagai “produk lokal unggulan” mereka.
WU HAIMING, Petani buah di Desa Tielingzi : “Sekarang desa ini sedang mengembangkan pariwisata, dan menarik banyak wisatawan. Pengelola homestay membawa tamunya ke sini untuk mengambil buah-buahan, jadi tidak perlu khawatir dengan penjualannya.”
DING LI, Kepala Desa Tielingzi : “Kini desa kami kaya akan produk pertanian, seperti kastanya (chestnut), kenari, pir, kesemek, dan apel. Kami menciptakan lingkungan bisnis yang baik untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan jangka panjang. Masyarakat setempat dapat menjadi kaya dan kehidupan semua orang di sini akan bertambah baik.”
Diproduksi oleh Xinhua Global Service. [XHTV]