URUMQI – EMER IMIN, Penduduk di wilayah Makit di Xinjiang, China : “Halo, nama saya Emer Imin. Saya adalah penduduk di Makit dan saya telah menyaksikan pembangunan di Makit selama 40 tahun terakhir.
Ketika saya masih kecil, tidak ada jalan beraspal di daerah kami. Jalan-jalan yang menghubungkan tiap daerah, dan kota-kota selalu berlumpur dan berdebu. Sepeda dan kereta kuda merupakan satu-satunya alat transportasi. Untuk keluar daerah ini, kami harus menaiki perahu untuk menyeberangi Sungai Yarkant karena tidak ada jembatan pada waktu itu.
Jika kami ingin pergi ke Kashgar, kami butuh lebih dari 10 jam perjalanan dengan bus melewati wilayah seperti Shache dan Yengisar. Kondisi itu sangat menyulitkan penduduk yang tinggal di kedua sisi Sungai Yarkant untuk saling mengunjungi.
Pada 1995, pemerintah mendanai pembangunan Jembatan Sungai Yarkant sepanjang 1 km. Jembatan yang sekarang ada di belakang saya. Kemudian jalan tanah di pusat wilayah itu diaspal. Tahun 2014, Jalan Tol Makit-Kashgar juga dibangun untuk memudahkan perjalanan warga.
Sekarang, hanya butuh paling lama dua jam perjalanan untuk pergi ke Kashgar. Pembangunan tersebut juga telah memfasilitasi perkembangan logistik dan transportasi di wilayah Makit. Sehingga mempermudah para warga yang bepergian dan kegiatan pengangkutan barang ke luar kota.
Jalan-jalan beraspal saat ini telah dibangun di area para petani. Perjalanan tidak lagi sulit.
Pada masa lalu, produk petani lokal hanya dapat dijual di daerah itu atau di pusat wilayah tersebut, sehingga tidak dapat menghasilkan banyak pemasukan. Namun saat ini, hasil pertanian lokal seperti buah jujube (kurma khas China) dan melon Dolan dapat dijual ke banyak provinsi dan kota lainnya.
Pendapatan kami meningkat, dan kehidupan menjadi jauh lebih baik. Perubahan signifikan telah terjadi pada pembangunan ekonomi wilayah Makit dan daerah pedesaan. Saya yakin bahwa wilayah Makit akan menjadi lebih sejahtera dan indah di masa depan.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Urumqi, China. (XHTV)