URUMQI – Di sebuah “lembah serigala liar” di wilayah Jimsar, Xinjiang, China, lebih dari 100 ekor serigala dipelihara oleh tim yang dipimpin seorang wanita.
Yang Jie telah memelihara serigala selama sekitar 20 tahun, setelah ayahnya menyelamatkan dua anak serigala dari alam liar.
Pada 2011, untuk dapat mengawasi serigala-serigala itu dengan lebih baik, Yang mendirikan “lembah serigala liar” di Quanzijie.
Populasi serigala itu meningkat stabil selama bertahun-tahun.
Yang mengunggah foto dan video serigala peliharaannya di media sosial, yang menarik banyak perhatian, dan kadang-kadang, dari para penyayang hewan peliharaan.
“Mengenai mengelus serigala secara daring, kami sudah bekerja sama dengan sejumlah institusi daring selama lebih dari tiga tahun. Kerja sama kami pada dasarnya dilakukan via ponsel,” ujar Yang.
Yang menuturkan, “Kami biasanya mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu melalui ponsel pintar, agar orang-orang dapat berkumpul bersama secara virtual. Kami mengadakan pertemuan, siaran langsung daring (livestream), dan saling berbagi foto. Pertemuan itu biasanya diadakan sekali dalam sebulan.”
Saat ini, kata Yang, mengelus serigala via dunia maya secara bertahap telah bergeser ke kehidupan nyata.
“Para penyayang serigala di dunia maya merasa bahwa apa yang mereka lihat secara daring tidaklah cukup. Mereka melihat serigala itu, tetapi tidak merasakannya (secara langsung). Akhirnya, beberapa dari mereka akan berkunjung secara fisik untuk menemui serigala favorit mereka. Setelah tiba di sini, mereka akan melakukan beberapa pekerjaan sukarela untuk serigala-serigala itu,” papar Yang.
Yang mengatakan bahwa tujuan akhirnya adalah agar serigala-serigala itu dapat kembali hidup di alam liar.
Sebelumnya pada tahun ini, serigala dimasukkan dalam daftar perlindungan hewan kelas dua oleh pemerintah China.
Semakin banyak orang melakukan berbagai upaya demi melindungi hewan itu dan lingkungan ekologi tempat serigala menggantungkan hidupnya. [Xinhua]