KAIRO – Menteri Kesehatan Mesir Hala Zayed mengumumkan bahwa negaranya telah menerima 854.400 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca melalui program berbagi vaksin COVAX.
COVAX didirikan oleh Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (Global Alliance for Vaccines and Immunization/GAVI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tujuan untuk mendistribusikan vaksin secara merata. Pengiriman tersebut, yang tiba di Kairo pada Kamis (1/4), merupakan bagian dari 40 juta dosis yang akan diterima Mesir melalui GAVI.
Menurut kementerian itu, vaksin AstraZeneca telah menerima persetujuan untuk penggunaan darurat dari WHO dan Otoritas Obat-obatan Mesir. Kementerian tersebut juga menambahkan bahwa pengiriman itu akan diuji di laboratorium otoritas obat-obatan sebelum digunakan untuk memvaksinasi tenaga medis, lansia, dan kelompok warga pengidap penyakit kronis yang memenuhi syarat.
Dalam beberapa pekan terakhir, Mesir menerima 600.000 dosis vaksin Sinopharm sebagai pemberian dari China. Negara itu juga menerima 50.000 dosis vaksin yang dikirim oleh AstraZeneca pada Januari.
Mesir mulai memvaksinasi para tenaga medis pada 24 Januari lalu dan memperluas upaya vaksinasi pada 4 Maret guna mencakup kelompok lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit kronis.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)