WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) akan meluncurkan Operasi Perlindungan Sekutu (Operation Allies Refuge) pada akhir Juli untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang membantu militer AS selama perang dua dekade tersebut, kata Gedung Putih pada Rabu (14/7).
“Penerbangan keluar dari Afghanistan untuk pemohon Visa Imigran Khusus (Special Immigrant Visa/SIV) yang sudah dalam proses akan dimulai pada pekan terakhir Juli dan akan berlanjut,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada awak media dalam konferensi pers harian. “Tujuan kami adalah merelokasi individu yang memenuhi syarat ke luar negeri sebelum penarikan pasukan pada akhir Agustus.”
Psaki tidak menyebutkan jumlah spesifik pelamar yang memenuhi syarat, mengutip alasan operasional dan keamanan.
“Kami bekerja sama dengan Kongres untuk mengubah undang-undang otorisasi sehingga kami dapat merampingkan proses persetujuan visa ini,” katanya.
Menurut sejumlah laporan media, diperkirakan 18.000 pemohon sedang menanti visa, dengan sekitar 53.000 anggota keluarga yang ingin ikut bersama mereka, dan proses pengajuan ini dapat memakan waktu hingga 800 hari.
Pemerintahan Biden menghadapi tekanan dari anggota parlemen untuk menyusun rencana evakuasi warga Afghanistan yang membantu militer AS dan rentan terhadap pembalasan Taliban di tengah penarikan pasukan AS
. Pekan lalu, Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus, beberapa hari sebelum tenggat waktu semula yaitu 11 September. Komando Pusat AS pada Selasa (13/7) mengatakan bahwa militer AS telah menyelesaikan lebih dari 95 persen penarikan pasukan.
Situasi keamanan di negara yang dilanda perang itu memburuk ketika militan Taliban melanjutkan pertempuran sengit melawan pasukan pemerintah dan merebut wilayah sejak penarikan pasukan AS pada 1 Mei. [Xinhua]