MOSKOW – Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (23/4) menyampaikan bahwa pasukannya sedang kembali dari Krimea ke pos-pos pengerahan permanen mereka, setelah melaksanakan latihan militer skala besar di semenanjung tersebut.
Lebih dari 10.000 tentara dan lebih dari 1.200 unit perlengkapan militer dan persenjataan, termasuk 40 kapal perang dan 20 kapal pendukung, berpartisipasi dalam latihan militer di kawasan latihan militer Opuk pada Kamis (22/4).
Latihan militer di Krimea itu menjadi bagian dari pemeriksaan kesiapan tempur nasional Rusia yang melibatkan semua distrik militer dan Armada Utara, di tengah ketegangan yang meruncing dengan Ukraina.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) menyatakan kekhawatirannya atas pergerakan pasukan Rusia baru-baru ini, dan Moskow mengatakan manuver yang dilaksanakan di dalam wilayah negaranya tersebut ditujukan untuk melindungi perbatasan selatan dan barat.
“Tujuan dari pemeriksaan singkat ini telah tercapai sepenuhnya. Pasukan telah menunjukkan kemampuan mereka untuk memberikan pertahanan yang andal bagi negara,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Kamis.
“Saya telah memutuskan untuk menyelesaikan aktivitas verifikasi di distrik militer Selatan dan Barat,” lanjutnya.
Shoigu memerintahkan semua pasukan yang terlibat dalam latihan militer di Rusia selatan untuk kembali ke pos pengerahan permanen mereka pada 1 Mei nanti. [Xinhua]