BEIJING – Para pakar pengendalian penyakit China menyerukan upaya untuk memandu dan mendorong publik agar secara sukarela melakukan vaksinasi serta memastikan semua orang yang memenuhi syarat vaksinasi memiliki akses untuk mendapatkannya.
Jumlah kasus baru belakangan ini di Kota Ruili, Yunnan, menjadi pengingat bahwa tekanan dari kasus impor masih belum reda, dan risiko penyebaran epidemi di masing-masing daerah akibat kasus impor baru masih membayangi, tutur Wu Zunyou, kepala pakar epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.
Vaksinasi menjadi strategi penting untuk mencegah serta mengendalikan COVID-19, dan imunitas kelompok (herd immunity) hanya dapat tercapai jika tingkat vaksinasi mencapai sekitar 70 hingga 80 persen di antara keseluruhan populasi, imbuh Wu.
Angka berapa pun yang kurang dari itu hanya akan mendatangkan imunitas individu, dan tidak dapat menghambat penyebaran epidemi yang berpotensi kembali melonjak saat sumber-sumber baru bermunculan, lanjutnya.
Vaksin COVID-19 bukan hanya pelindung bagi kesehatan satu orang, melainkan juga bagi kesehatan anggota keluarga yang lebih muda dan lebih tua, sebut Wu Liangyou, seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional China.
China saat ini sedang meluncurkan program vaksinasinya di daerah-daerah prioritas, termasuk kota pelabuhan dan perbatasan yang memiliki risiko kasus impor tinggi, kota-kota besar dan sedang, serta daerah dengan riwayat penularan klaster. Populasi prioritas, termasuk staf rantai dingin, medis, dan sektor publik, juga sedang mendapat vaksinasi, tambahnya. [Xinhua]