LANZHOU -Para peneliti China baru-baru ini menyelesaikan pembangunan sebuah pusat kumpulan data dasar dari persebaran spasial dan variasi persebaran tutupan salju di kaki bukit selatan Pegunungan Altai di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut.
Pusat kumpulan data tersebut akan memberikan data verifikasi penting untuk penginderaan jarak jauh dan model hidrologi Pegunungan Altai, salah satu daerah persebaran salju utama di China, kata Zhong Xinyue, penulis utama studi sekaligus peneliti di Northwest Institute of Eco-environment and Resources (NIEER) di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Studi ini dilakukan bersama oleh para peneliti dari NIEER, Universitas Lanzhou dan sejumlah lembaga lain. Hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal Advances in Climate Change Research.
Para peneliti mengumpulkan dan mempelajari data yang melibatkan kedalaman salju, snow water equivalent (SWE) dan kepadatan salju di kaki bukit Pegunungan Altai selatan.
Tutupan salju merupakan indikator penting dari perubahan iklim, karena material salju dan perubahannya sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang proses hidrologi, manajemen termal tanah, dan keseimbangan energi permukaan.
“Distribusi material salju sangat dipengaruhi oleh topografi dan vegetasi di Pegunungan Altai selatan. Ketinggian dan garis lintang menjadi faktor terpenting yang memengaruhi kedalaman salju dan SWE, sementara kepadatan salju sangat dipengaruhi oleh garis bujur,” papar Zhong.
Studi ini juga akan membantu pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara salju, topografi dan iklim di pegunungan-pegunungan tinggi Asia, imbuh Zhong. [Xinhua]