KABUL – Enam warga sipil Afghanistan, termasuk empat anak-anak, tewas pada Minggu (29/8) setelah sebuah roket diluncurkan ke arah bandara Kabul, tempat penerbangan evakuasi pimpinan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut, namun gagal mengenai sasaran, seperti dikonfirmasi seorang sumber lokal.
“Roket itu menghantam sebuah rumah di Khwaja Bughra, sebuah kawasan permukiman penduduk di Distrik Polisi 15, menewaskan dua orang dewasa dan empat anak-anak,” kata Hajji Karim, seorang perwakilan dari permukiman tersebut di distrik kota, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.55 waktu setempat di area permukiman, sebelah barat Bandar Udara Internasional Hamid Karzai.
Serangan terjadi setelah sebuah pesawat nirawak (drone) AS terbang di atas kota, kata saksi mata.
Sedikitnya 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas dan sekitar 200 orang terluka dalam ledakan bom bunuh diri yang menghantam gerbang bandara sebelah timur pada Kamis (26/8), ketika kerumunan besar orang-orang sedang menunggu penerbangan evakuasi.
Para korban sebagian besar adalah wanita dan anak-anak dengan ISIS-K, sebuah afiliasi lokal dari ISIS, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Puluhan pesawat, termasuk pesawat militer, lepas landas dari bandara itu sepanjang hari. Seluruh pasukan AS dan koalisi diperkirakan akan meninggalkan Afghanistan pada 31 Agustus, batas waktu yang telah direncanakan. [Xinhua]