KATHMANDU – Sedikitnya delapan orang meninggal dunia dan sekitar 12 lainnya, termasuk sejumlah warga negara China dan India, dilaporkan hilang akibat bencana banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan monsun di Distrik Sindhupalchowk, Nepal, kata pejabat setempat pada Rabu (16/6).
Hujan yang turun terus-menerus sejak Senin (14/6) malam mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan properti. “Tujuh orang meninggal dunia, sedangkan sekitar 12 lainnya dilaporkan hilang,” tutur Arun Pokharel, kepala pejabat distrik di Sindhupalchowk, kepada Xinhua. “Kami masih mengumpulkan laporan tentang korban jiwa dan kerusakan properti.”
Proyek air minum Melamchi yang memasok air ke Lembah Kathmandu juga rusak akibat hujan deras. Sementara itu, Camp 5 di lokasi pembangunan proyek tersebut juga hancur.
“Tiga warga negara China dan empat warga negara India di lokasi pembangunan juga hilang,” kata Rajendra Prasad Pant, juru bicara Dewan Pembangunan Pasokan Air Melamchi, kepada Xinhua. “Operasi penyelamatan untuk melacak mereka sedang dilakukan.”
Pant mengatakan 18 pekerja telah diselamatkan dan mereka sedang mendapatkan perawatan di Kathmandu.
Kedutaan Besar China di Kathmandu mengonfirmasi tiga warga negaranya hilang, serta mengatakan bahwa jenazah mereka masih belum ditemukan. Oleh karena itu, jumlah korban jiwa masih berada di angka delapan orang.
Pada Rabu pagi, pemerintah Nepal mengerahkan 250 tentara dan polisi dari Kathmandu untuk membantu pasukan keamanan di Sindhupalchowk.
Setiap tahun, Nepal melaporkan korban jiwa dan kerusakan properti akibat tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan monsun yang deras.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kathmandu. (XHTV)