TAIYUAN – Pasokan batu bara di Shanxi, basis batu bara utama di China utara yang dilanda hujan, kemungkinan akan tetap stabil karena sebagian besar tambang batu bara telah kembali berproduksi penuh.
Di tambang batu bara Tashan, yang berada di bawah naungan perusahaan batu bara terbesar di Shanxi yaitu Jinneng Holding Shanxi Coal Industry Co. Ltd., seorang penambang bernama Cao Minxing yang sedang bertugas, tampak sibuk di ruang operasional.
“Saya ingin mengambil cuti bulan ini namun diminta kembali bekerja karena kami sedang meningkatkan produksi,” kata Cao.
Data dari departemen meteorologi setempat menunjukkan bahwa dari pukul 20.00 pada 2 Oktober hingga pukul 08.00 pada 7 Oktober, curah hujan rata-rata di Shanxi mencapai 119,5 mm, hampir empat kali lipat curah hujan rata-rata pada Oktober.
Hujan yang terus turun selama berhari-hari telah mengakibatkan banjir yang menghentikan produksi, jalanan rusak, dan mengganggu pasokan listrik di banyak daerah. Namun, hujan lebat kemungkinan hanya akan memiliki dampak terbatas pada pasokan batu bara di Shanxi, ungkap sejumlah pelaku di industri tersebut.
Total 60 tambang di Shanxi menangguhkan produksi dari 1 hingga 7 Oktober karena hujan lebat, kata departemen manajemen darurat provinsi tersebut. “Namun, sebagian besar telah melanjutkan produksi, dan hanya empat yang masih ditutup karena banjir atau gangguan jalan,” papar Wang Qirui, kepala departemen manajemen darurat Shanxi pada Selasa (12/10).
“Sebagian besar tambang batu bara hanya menangguhkan produksi untuk waktu yang singkat, sehingga pasokan secara keseluruhan tidak akan terpengaruh,” tambah Wang.
Data resmi menunjukkan bahwa dari 1 hingga 8 Oktober, rata-rata volume pengiriman batu bara harian di Shanxi hanya sedikit menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Alasan utamanya bukanlah hujan badai melainkan pemeliharaan musim gugur pada Jalur Kereta Datong-Qinhuangdao, jalur transportasi utama batu bara, yang dimulai tiga hari lebih awal dari tahun lalu.
Banyak tambang batu bara juga meningkatkan produksi untuk menjamin pasokan batu bara tetap stabil. Dari 4 hingga 9 Oktober, Jinneng Holding menambahkan 64.400 ton pasokan batu bara ke beberapa pembangkit listrik di China timur laut.
Produsen batu bara utama lainnya, Huayang New Material Technology Group Co. Ltd., menjual 756.000 ton batu bara selama libur Hari Nasional yang berlangsung sepekan, 133.000 ton lebih banyak dari rencana awal.
Seorang eksekutif grup tersebut mengatakan bahwa perusahaan itu akan meningkatkan produksi dengan mengoptimalkan rencana produksi dan sumber daya. [Xinhua]