Gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Provinsi Banten, dengan getaran yang kuat terasa hingga Jakarta. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Sedikitnya 13 bangunan dan rumah hancur, tetapi tidak dilaporkan adanya korban jiwa sejauh ini.
JAKARTA, Gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Provinsi Banten pada Jumat (14/1), dengan getaran yang kuat terasa hingga Jakarta, seperti disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sebelumnya, BMKG merilis laporan gempa bermagnitudo 6,7 dan kemudian merevisinya menjadi 6,6.
Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan BMKG karena getaran tersebut tidak berpotensi memicu gelombang besar.
Gempa terjadi pada pukul 16.05 WIB, dengan pusat gempa terletak di 52 km sebelah barat daya Kecamatan Sumur di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dan dengan kedalaman 10 km di dasar laut, menurut BMKG.
Di Kabupaten Pandeglang, Banten, sedikitnya 13 bangunan dan rumah hancur, tetapi tidak dilaporkan adanya korban jiwa sejauh ini, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro.
“Sejauh ini, 10 rumah dan tiga bangunan sekolah rusak, tetapi tidak ada laporan korban luka atau tewas,” ujar Girgi kepada Xinhua melalui sambungan telepon, seraya menambahkan bahwa gempa tersebut memicu kepanikan di tengah warga, membuat mereka bergegas lari keluar.
Getaran itu terasa kuat di Jakarta sehingga turut memicu kepanikan di antara warga, yang berhamburan keluar dari gedung-gedung tinggi dan rumah-rumah, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom)Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam pesan teks.
Abdul mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada laporan orang yang terluka atau tewas usai gempa kuat tersebut.
Getaran juga dirasakan di Provinsi Lampung, menurut BMKG.
Beberapa gempa susulan, dengan yang terkuat bermagnitudo 5,7, terjadi usai guncangan utama, menurut badan tersebut. [Xinhua]