Kesiapan iklim mencakup langkah-langkah seperti mencegah pembangunan rumah di dataran banjir, meningkatkan tutupan pohon di hutan kota untuk mengurangi dampak gelombang panas, dan pemanfaatan data untuk memetakan dan mengelola risiko kebakaran hutan.
OTTAWA, Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada Steven Guilbeault pada Senin (16/5) meluncurkan sebuah konsultasi publik untuk mengembangkan Strategi Adaptasi Nasional pertama negara itu.
Guilbeault menuturkan bahwa adaptasi iklim merupakan topik yang menjadi pusat perhatian pada setiap tingkat pemerintahan dan komunitas di Kanada, yang mengawali konferensi adaptasi virtual yang dihadiri oleh seribu lebih partisipan, termasuk provinsi, teritori, pemimpin Organisasi Masyarakat Adat Nasional, serta pakar adaptasi iklim, perwakilan industri, dan masyarakat umum.
“Kita harus melihat aksi iklim pada abad ke-21 ini sebagai hal yang proaktif dan reaktif,” kata sang menteri. “Saat kita meningkatkan persiapan untuk banyak dampak dari perubahan iklim, rasanya seperti berperang di dua front.”
“Kita harus mengurangi polusi karbon dan kita harus bersiap menghadapi dampak perubahan iklim,” lanjut sang menteri.
Kesiapan iklim mencakup langkah-langkah seperti mencegah pembangunan rumah di dataran banjir, meningkatkan tutupan pohon di hutan kota untuk mengurangi dampak gelombang panas, dan pemanfaatan data untuk memetakan dan mengelola risiko kebakaran hutan.
Biro Asuransi Kanada menyampaikan bahwa cuaca buruk menimbulkan total kerugian yang dapat diasuransikan senilai 2,1 miliar dolar Kanada (1 dolar Kanada = Rp11.240) pada 2021.
Menurut biro tersebut, “situasi normal baru” untuk total kerugian yang dapat diasuransikan akibat peristiwa cuaca buruk di seantero Kanada mencapai 2 miliar dolar Kanada per tahun. Jumlah kerugian yang tidak dapat diasuransikan diperkirakan akan mencapai dua kali lipat dari total tersebut. [Xinhua]