WASHINGTONG DC – Korban tewas dalam tragedi runtuhnya sebagian bangunan tempat tinggal 12 lantai di kota tepi pantai Surfside, Negara Bagian Florida, sebelah tenggara Amerika Serikat (AS), bertambah menjadi sembilan orang seiring ditemukannya lebih banyak jasad semalam dalam operasi pencarian dan penyelamatan yang masih berlangsung, kata pihak otoritas pada Minggu (27/6).
TAN YIXIAO, Koresponden Xinhua: “Hingga Minggu sore, jumlah korban tewas akibat runtuhnya sebagian bangunan tempat tinggal di Miami-Dade County, Florida, bertambah menjadi sembilan orang seiring ditemukannya lebih banyak jasad semalam dalam operasi pencarian dan penyelamatan yang masih berlangsung, sementara sedikitnya 152 orang masih hilang.
Dalam konferensi pers pada Minggu, pejabat setempat mengatakan satu korban mengembuskan napas terakhir di rumah sakit, dan delapan korban meninggal lainnya ditemukan di lokasi.Menurut sebuah laporan New York Times, hampir tiga tahun sebelum runtuh, survei lapangan struktural menemukan adanya “kerusakan struktural besar” pada pelat beton di bawah dek kolam, juga “retakan dan pecahan” di garasi parkir.
Survei tahun 2018 itu menemukan lapisan penahan air (waterproofing) di bawah dek kolam dan Entrance Drive serta semua planter waterproofing telah melewati masa pakainya. Karena itu, semua harus dilepas dan diganti total.Survei memperingatkan bahwa lapisan waterproofing yang bermasalah itu mengakibatkan kerusakan struktural besar pada pelat struktural beton di bawah area-area ini. Kegagalan mengganti waterproofing dalam waktu dekat akan menyebabkan tingkat kerusakan beton meluas secara eksponensial.
Survei itu juga mengungkapkan “banyak perbaikan beton garasi sebelumnya” yang juga “bermasalah.”Dibangun pada 1981, bangunan tempat tinggal 12 lantai ini runtuh sebagian pada Kamis (24/6) pekan lalu sekitar pukul 01.30 waktu setempat di Surfside, sekitar 10 kilometer sebelah utara Miami Beach.Presiden Joe Biden mengumumkan keadaan darurat yang mengizinkan pendanaan dan pemberian bantuan bencana lainnya pada Surfside, dan Badan Manajemen Kedaruratan Federal mengirimkan bantuan.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Washington DC. (XHTV)