Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyampaikan “belasungkawa atas peristiwa yang mengenaskan dan menyedihkan ini,” dan menegaskan kembali perlunya mengatasi penyebab migrasi massal untuk mencegah tragedi selanjutnya.
MEXICO CITY, Jumlah migran Amerika Tengah yang tewas dalam kecelakaan truk trailer tragis pada Kamis (9/12) di Negara Bagian Chiapas, Meksiko selatan, bertambah menjadi 55 orang, demikian disampaikan Gubernur Rutilio Escandon pada Jumat (10/12).
Lebih dari 150 migran ilegal berdesak-desakkan di dalam trailer itu saat kendaraan tersebut terbalik sekitar pukul 15.30 waktu setempat di jalan raya yang menghubungkan Tuxtla Gutierrez, ibu kota Negara Bagian Chiapas, dan Kota Chiapa de Corzo.
“Setelah kecelakaan kemarin, sayangnya satu orang lagi meninggal hari ini (menambah total kematian menjadi 55 orang),” kata sang gubernur melalui akun Twitter, seraya menambahkan bahwa dia bekerja sama dengan pemerintah federal untuk merawat korban yang terluka dan keluarga korban yang meninggal.
Koordinator Nasional Perlindungan Sipil Meksiko Laura Velazquez Alzua, yang berada di lokasi kecelakaan, mengatakan kepada media setempat bahwa dari 152 migran yang ada di trailer itu, 73 di antaranya mengalami luka-luka dan 24 lainnya selamat tanpa luka.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador sebelumnya pada hari itu menyampaikan “belasungkawa atas peristiwa yang mengenaskan dan menyedihkan ini,” dan menegaskan kembali perlunya mengatasi penyebab migrasi massal untuk mencegah tragedi lebih lanjut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan bahwa kementeriannya telah melakukan kontak dengan pemerintah Guatemala, Ekuador dan negara-negara lain yang warga negaranya termasuk di antara para korban.
Otoritas setempat pada Kamis menuturkan kegagalan mekanis menyebabkan truk itu menabrak dinding penahan di tikungan sebelum menabrak jembatan penyeberangan, membuat kontainer kargo terlepas dan terbalik di aspal. [Xinhua]