PBB – Badan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (17/5) mengatakan bahwa 208 orang tewas dan sedikitnya 1.500 lainnya terluka dalam aksi saling serang antara Israel-Palestina yang telah berlangsung selama sepekan.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 198 orang tewas, termasuk 58 anak-anak, dan 1.300 lainnya terluka dalam tujuh hari pengeboman oleh Israel, yang berakhir pada tengah hari waktu setempat. Sementara Israel melaporkan 10 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan roket Palestina yang diluncurkan dari Gaza, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Memfokuskan laporannya pada korban jiwa di pihak Palestina, badan PBB itu mengatakan lebih dari 42.000 orang yang mengungsi mencari perlindungan di 50 sekolah di seluruh Gaza, yang dioperasikan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.
Mengutip Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Gaza, OCHA melaporkan 94 bangunan hancur serta 285 rumah rusak parah dan tak dapat dihuni. Sementara itu, mitra kemanusiaan Shelter Cluster melaporkan lebih dari 2.500 orang kehilangan tempat tinggal.
Bangunan yang rusak meliputi 41 fasilitas pendidikan, termasuk sekolah, dua taman kanak-kanak, satu pusat pelatihan kejuruan UNRWA, serta direktorat Kementerian Pendidikan dan satu fasilitas pendidikan tinggi, kata organisasi dunia tersebut. Selain itu, empat rumah sakit milik Kementerian Kesehatan, dua rumah sakit swasta, dua klinik, satu pusat kesehatan, dan kantor Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (Palestine Red Crescent Society) ikut rusak.
Listrik di seluruh Gaza padam rata-rata enam hingga delapan jam sehari, dengan beberapa jaringan feeder tidak berfungsi, sehingga mengganggu penyediaan perawatan kesehatan dan layanan penting lainnya, termasuk air, kebersihan, dan sanitasi, kata OCHA. Kebutuhan akan bantuan makanan dan dana pun semakin meningkat.
PBB dan beberapa mitra badan kemanusiaan menyediakan makanan dan nonmakanan untuk keluarga pengungsi di Gaza, serta bantuan dana tunai kepada lebih dari 52.000 orang.
Mereka juga memberikan sesi konseling psikososial jarak jauh bagi orang-orang yang mengalami trauma, meningkatkan kesadaran tentang tingginya risiko sisa-sisa bahan peledak dalam perang, serta menilai kerusakan properti.
Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa beberapa serangan udara Israel baru-baru ini, terutama pada gedung-gedung bertingkat, memunculkan kekhawatiran akan serangan yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional berdasarkan hukum humaniter internasional. Begitu pula, peluncuran roket dan mortir dari lingkungan padat penduduk di Gaza ke pusat populasi sipil di Israel juga mungkin melanggar hukum.
Di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur, aksi unjuk rasa dan bentrokan yang meluas antara Palestina dan pasukan Israel bergema di berbagai lokasi dalam rangka peringatan Hari Nakba pada Sabtu (15/5), kata OCHA. Dua orang Palestina ditembak dan tewas oleh tentara Israel. Empat hari sebelumnya, seorang anak laki-laki lainnya juga tewas setelah ditembak oleh tentara Israel di Hebron. [Xinhua]