MOSKOW – Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin pada Senin (26/7) mengunjungi pulau sengketa Iturup, yang dikenal sebagai Etorofu dalam bahasa Jepang, yang memicu gelombang baru kecaman dan protes antara Moskow dan Tokyo.
Mishustin menginspeksi sebuah rumah sakit dan berbicara dengan para perwakilan dari sebuah pabrik pemrosesan ikan di Iturup, satu dari empat pulau Pasifik yang diklaim oleh kedua negara, yang disebut Kepulauan Kuril Selatan di Rusia dan Teritori Utara di Jepang.
Mishustin mengatakan dirinya telah berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kemungkinan kebijakan yang dapat diterapkan di kepulauan ini, yang kini dikuasai Rusia, guna mendongkrak investasi dan kegiatan ekonomi.
Sang PM mengatakan otoritas Rusia sedang menimbang untuk mendirikan sebuah zona perdagangan bebas di kepulauan yang diperebutkan itu guna menciptakan peluang impor, yang akan menjadi “keputusan yang baik bagi banyak investor.”
Keempat pulau itu dulunya merupakan bagian dari wilayah Jepang, tetapi direbut oleh Uni Soviet setelah Perang Dunia II dan dimasukkan ke dalam wilayah Rusia menyusul bubarnya Uni Soviet. Tokyo bersikeras bahwa Moskow menduduki kepulauan itu secara ilegal.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada Senin, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan bahwa kunjungan Mishustin ke pulau Iturup “sangat disesalkan” dan mendesak pihak Rusia untuk “mengambil langkah konstruktif” guna memajukan hubungan Jepang-Rusia.
Kementerian Luar Negeri Jepang memanggil Duta Besar Rusia Mikhail Galuzin dan melayangkan protes keras. Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Jepang Toyohisa Kozuki untuk mengajukan protes keras.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Mishustin berhak untuk mengunjungi wilayah Rusia, sementara pada saat yang sama Rusia memiliki niat politik yang kuat untuk mengembangkan hubungan dengan Jepang. [Xinhua]