WASHINGTON – Tuduhan Amerika Serikat (AS) tentang “genosida” di Xinjiang, China, didorong oleh “sikap ideologis” dan “tidak didukung oleh bukti sedikit pun,” lapor sebuah media AS baru-baru ini.
Analisis tersebut dibuat dalam artikel bertajuk “Refleksi tentang Genosida sebagai Kejahatan Tertinggi” yang dipublikasikan bulan lalu oleh Counterpunch, sebuah situs web independen.
“Tuduhan tanpa bukti tentang ‘genosida’ di Xinjiang, China, tidak pantas dilontarkan oleh negara mana pun, terutama oleh negara yang ingin bertindak sebagai pejuang internasional terdepan untuk hak asasi manusia,” seperti ditulis dalam artikel itu.
“Dengan membuat klaim tidak berdasar, pemerintah AS telah sangat merusak otoritas dan kredibilitasnya sendiri untuk menghidupkan kembali perannya sebagai pemimpin global,” demikian artikel itu memperingatkan. Sementara itu, artikel tersebut juga mengimbau pemerintah AS agar memainkan “peran internasional yang konstruktif,” bukan dengan menjadikan hak asasi manusia sebagai “senjata” melawan China, atau Rusia, namun dengan menciptakan “kebijakan luar negeri yang ditujukan untuk secara tulus mempromosikan hak asasi manusia” dan kerja sama internasional dalam melakukan investigasi terhadap pelanggaran hak. [Xinhua]