Tim penyelamat melakukan pekerjaan pembersihan di lokasi kebocoran gas di Pelabuhan Aqaba, Yordania, pada 27 Juni 2022. (Xinhua/Direktorat Keamanan Publik Yordania)
AMMAN, 27 Juni (Xinhua) — Dua belas orang tewas dan 251 lainnya luka-luka pada Senin (27/6) dalam insiden kebocoran gas kimia dari sebuah kontainer di Pelabuhan Aqaba Yordania, menurut laporan televisi pemerintah Yordania.
Yordania membuka sebuah rumah sakit lapangan besar di Aqaba untuk merawat korban luka dalam kebocoran gas beracun setelah rumah-rumah sakit di kota pelabuhan Laut Merah itu telah mencapai kapasitas penuh, menurut stasiun televisi milik pemerintah Al Mamlaka TV.
Direktur Departemen Kesehatan Aqaba Jamal Obeidat mengatakan para korban luka berada dalam kondisi medis sedang hingga serius, menurut Al Mamlaka TV.
Dia memperingatkan warga Aqaba untuk tetap tinggal di rumah, seraya mengatakan bahwa bahaya kebocoran gas beracun masih ada.
Tim penyelamat melakukan pekerjaan pembersihan di lokasi kebocoran gas di Pelabuhan Aqaba, Yordania, pada 27 Juni 2022. (Xinhua/Direktorat Keamanan Publik Yordania)
Kamal Kreisha, seorang resepsionis di Rumah Sakit Militer Pangeran Hashem bin Abdullah di Aqaba, mengatakan semua staf di rumah sakit itu bekerja keras untuk menangani korban luka.
“Semua rumah sakit di Aqaba penuh… kami memiliki suplai oksigen dan peralatan medis yang cukup di rumah-rumah sakit, tetapi terjadi kepanikan dan kerabat para korban luka berbondong-bondong ke rumah sakit,” katanya kepada Xinhua.
Samer Zbeideh, seorang penduduk Aqaba yang bekerja sebagai guru, mengungkapkan kepada Xinhua bahwa situasinya menakutkan.
“Saya tinggal di rumah bersama istri dan dua putri saya. Kami menutup jendela dan pintu dan kami menonton berita… kami berharap ini akan segera diselesaikan. Ini insiden yang tragis,” tuturnya kepada Xinhua.
Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh tiba di Aqaba pada Senin malam waktu setempat untuk menindaklanjuti secara langsung upaya penanganan dampak ledakan tangki gas, demikian dilaporkan kantor berita milik pemerintah Petra.
Khasawneh menyampaikan simpati dan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan para korban luka segera pulih.
Khasawneh telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Yordania Mazen Faraya untuk memimpin sebuah tim untuk menyelidiki insiden tersebut, menurut sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri. [Xinhua]