Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berpidato setelah menandatangani Emmett Till Anti-Lynching Act di Rose Garden Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 29 Maret 2022. (Xinhua/Liu Jie)
“Mereka sangat terpukul,” kata Presiden Joe Biden. “Kebutuhan mereka atas kesehatan mental di Amerika kian meroket karena orang-orang ini telah melihat semuanya menjadi kacau.”
WASHINGTON, 17 Juni (Xinhua) — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden baru-baru ini mengatakan warga Amerika “sangat, sangat terpukul” karena mereka terus menghadapi dampak COVID-19.
“Mereka sangat terpukul,” kata Biden kepada The Associated Press (AP) dalam sebuah wawancara di Kantor Oval pada Kamis (16/6). “Kebutuhan mereka atas kesehatan mental di Amerika kian meroket karena orang-orang ini telah melihat semuanya menjadi kacau.”
“Semua yang mereka andalkan menjadi kacau. Namun, sebagian besar adalah konsekuensi dari apa yang terjadi, dan apa yang terjadi adalah konsekuensi dari krisis COVID,” tegasnya.
AS melaporkan lebih dari 86 juta kasus COVID-19 dan 1 juta kematian terkait sejak merebaknya krisis kesehatan masyarakat tersebut, menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins.
“Orang-orang kehilangan pekerjaan mereka. Orang-orang berhenti dari pekerjaan mereka. Dan kemudian, apakah mereka akan kembali bekerja? Sekolah-sekolah ditutup,” ujar Biden. “Pikirkan ini. Saya rasa kita sangat meremehkan ini.”
Dirinya juga berada dalam posisi sulit karena kenaikan inflasi di AS.
Hanya 39 persen warga Amerika yang menyetujui upaya yang dilakukan Biden sebagai presiden AS, dengan 47 persen warga “sangat” tidak setuju, ungkap jajak pendapat terbaru USA TODAY/Suffolk.
Lebih dari tujuh dari 10 orang, atau 71 persen, mengatakan AS “berada di jalur yang salah, sedangkan hanya 16 persen yang mengatakan AS sedang menuju ke arah yang benar,” tunjuk jajak pendapat itu. [Xinhua]