Foto yang diabadikan pada 17 Februari 2022 ini menunjukkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara pada pers di Gedung Putih di Washington DC, AS. (Xinhua/Ting Shen)
“Pada perayaan Juneteenth kali ini, kita baru saja diingatkan bahwa ideologi rasisme beracun belum berhasil dikalahkan, melainkan hanya bersembunyi,” kata Presiden Joe Biden.
WASHINGTON, 17 Juni (Xinhua) — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Jumat (17/6) mendorong warga Amerika untuk “mengakui dan mengutuk sejarah perbudakan.”
Dalam pernyataannya pada Hari Juneteenth, Biden juga menyerukan agar AS “menyadari bagaimana dampak dari dosa asal Amerika masih tetap ada.”
“Pada perayaan Juneteenth kali ini, kita baru saja diingatkan bahwa ideologi rasisme beracun belum berhasil dikalahkan, melainkan hanya bersembunyi,” katanya.
Hari libur federal itu diperingati satu bulan setelah seorang pria kulit putih menembak mati 10 warga Afrika-Amerika di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York, dalam sebuah serangan rasis.
Jaksa mengatakan motif pelaku penembakan itu “adalah untuk mencegah warga kulit hitam menggantikan warga kulit putih dan melenyapkan ras kulit putih serta untuk menginspirasi orang lain untuk melakukan serangan serupa.”
“Di saat kita menghadapi realitas mengerikan tentang satu lagi orang bersenjata yang membantai orang-orang tak berdosa atas nama kebencian, rasisme, dan ketakutan, kita harus menyambut momen ini dengan ketetapan hati yang baru,” kata Biden, mengacu pada penembakan di Buffalo.
“Kita harus berdiri bersama menentang supremasi kulit putih dan menunjukkan bahwa kefanatikan dan kebencian tidak memiliki safe harbor di Amerika,” imbuhnya.
Tahun lalu, Biden menandatangani undang-undang yang meresmikan Juneteenth, singkatan dari “June Nineteenth” (Sembilan Belas Juni), sebagai hari libur federal.
Pada 19 Juni 1865, lebih dari dua tahun setelah Abraham Lincoln mendeklarasikan bahwa semua budak dibebaskan, tentara Union Army menggelar pawai ke Galveston, Texas, untuk menerapkan Proklamasi Emansipasi dan memastikan bahwa semua budak dibebaskan.
Juneteenth merayakan berakhirnya perbudakan di AS dan dianggap sebagai hari libur Afrika-Amerika terlama. [Xinhua]