BEIJING, Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (5/8) mengatakan bahwa konteks dan rangkaian peristiwa yang menyebabkan ketegangan di Selat Taiwan sangat jelas. Pihak Amerika Serikat (AS) merupakan provokator dan pencipta krisis yang tak beralasan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara kementerian Hua Chunying dalam sebuah konferensi pers harian. “Situasi saat ini sepenuhnya disebabkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Pelosi dan sejumlah politisi AS lainnya,” kata Hua.
Hua menyebut bahwa masalah Taiwan bukan tentang demokrasi, melainkan masalah prinsip utama yang menyangkut kedaulatan dan integritas teritorial China.
“Jika sebuah negara bagian di Amerika berusaha memisahkan diri dari AS dan mengeklaim sebagai negara merdeka, lalu negara asing memberikan senjata serta dukungan politik kepada negara bagian tersebut, apakah pemerintah dan rakyat AS akan membiarkan saja hal itu terjadi?” ujar Hua, mendesak pihak AS untuk menempatkan diri pada posisi orang lain.
Kunjungan Pelosi ke Taiwan merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip Satu China. Kunjungan itu sangat menginjak-injak norma dasar dalam hubungan internasional, dan secara serius merusak kedaulatan serta integritas teritorial China. China sebaliknya telah melakukan segala upaya yang mungkin dilakukan secara diplomatis, kata Hua.
Juru bicara itu melanjutkan bahwa tindakan membela diri China yang sah dilakukan hanya karena AS membuat provokasi yang mengerikan ini. Tindakan balasan China tersebut diperlukan sebagai peringatan bagi para provokator dan sebagai langkah untuk menegakkan kedaulatan dan keamanan negara.
“Sekarang AS dan para pendukungnya telah angkat bicara menuduh China ‘berlebihan’. Namun, jika mereka benar-benar peduli dengan perdamaian dan stabilitas regional, mengapa mereka tidak bangkit dan berusaha menghalangi Pelosi sejak dini?” kata juru bicara tersebut.
Hua menekankan bahwa tindakan balasan China dapat dibenarkan, perlu dan proporsional, dan tidak ada yang berlebihan tentang hal itu. AS, sebagai provokator dan pihak yang menyebabkan krisis, harus dan wajib memikul seluruh tanggung jawab atas hal tersebut. [Xinhua]