Para cendekiawan muda dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar berbagi pengalaman mereka tentang hubungan persahabatan negara mereka dengan China ataupun pengalaman mereka sendiri ketika belajar, tinggal, dan bekerja di China. Dalam kesempatan tersebut, para cendekiawan muda itu menyampaikan bahwa mereka akan lebih mengintegrasikan pembelajaran dan pekerjaan mereka guna mendorong hubungan persahabatan China-ASEAN.
Guangdong memainkan peran penting dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pertukaran antarbangsa antara China dan ASEAN. Pada 2020, volume impor dan ekspor Guangdong-ASEAN mencapai 1,09 triliun yuan (1 yuan = Rp2.246), meningkat 6,5 persen, dan ASEAN telah melampaui Hong Kong sebagai mitra dagang terbesar Guangdong.
Sampai saat ini, GDUFS sudah membuka jurusan bahasa negara anggota ASEAN lengkap, dan tujuh di antaranya telah lolos sebagai titik pembinaan kelas satu, baik di tingkat nasional maupun provinsi, meluncurkan Laporan Pengembangan Budaya ASEAN secara tahunan, dan menerbitkan ratusan buku Seri Kebijaksanaan Oriental (versi terjemahan bahasa negara-negara ASEAN). Dalam beberapa tahun ini, para alumni GDUFS dari jurusan terkait meraih prestasi luar biasa di bidang pertukaran kebudayaan, ekonomi, dan lain sebagainya, dan ini tentu akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan hubungan China-ASEAN selanjutnya. [Xinhua]