JAKARTA – Indonesia dan Malaysia mengungkapkan kekhawatiran terkait keputusan Australia untuk mengakuisisi kapal selam bertenaga nuklir, mengingat langkah tersebut akan meningkatkan proyeksi kekuatan dan ketegangan di kawasan.
Pernyataan itu dilontarkan pada Senin (18/10) dalam konferensi pers gabungan saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Saifuddin Abdullah berkunjung ke Jakarta.
“Hal ini dapat menarik kekuatan lain untuk lebih sering datang ke kawasan ASEAN dan Laut China Selatan,” ujar menlu Malaysia itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi mengatakan kedua negara sepakat untuk menjaga situasi yang stabil dan damai di kawasan.
Australia, Inggris, dan Amerika Serikat mengumumkan kemitraan keamanan baru yang dikenal dengan sebutan AUKUS pada September lalu. Inisiatif pertama di bawah kemitraan itu adalah pengiriman armada kapal selam bertenaga nuklir ke Australia oleh dua negara lainnya. [Xinhua]